IKATAN GURU INDONESIA

KEBANGKITAN SEMPURNA IGI DIY DAN BERTEMU KEDAHSYATAN GURU-GURU YOGYA

Cerita tentang vacumnya IGI Yogya masih menghantui saya, sebelumnya tak banyak yang saya kenal di Yogya, pak Harsoyo lah yang paling akrab.

Saya pun sesungguhnya sudah siap dengan kondisi apapun di lapangan, jika pun harus menemui kenyataan pahit, saya sudah sangat siap.

Tak seperti biasanya yang saya tiba malam atau tiba pagi hari sesaat sebelum kegiatan, kali ini saya datang lebih cepat, ba'da Ashar, saya sudah mendarat di Adi Sucipto di jemput oleh Pak Harsoyo dan kawannya yang memakai batik PGRI, pikiran saya, jika ada hal yang diperlukan, saya bisa berupaya sesuatu, apalagi perayaan penutupan bulan pendidikan di Jakarta memastikan Pak Menteri tidak hadir dan kemungkinan besar tak ada seorang pun mewakili Kemendikbud.

Mengantisipasi semuanya, saya pun mengajak kawan-kawan Jawa Tengah bergabung ke Yogya. Mampuono, Sekjen IGI lantas tak sampai ke rumahnya di Semarang saat balik dari Singapura tapi justru langsung ke Yogya, Pak Karim, Mr Mung dan Mas Agung pun saya ajak Yogya, sementara Ibu Rusnani memang diundang panitia dan datang bersama ibu Marete, Ibu Rinrin dan Ibu Nursyamsi di Yogya karena ada agenda bersamaan. Pikiran saya, jika pemateri semua berhalangan, yang datang ini semuanya pemateri handal yang bisa mengupas soal apapaun mulai dari IT, Komik, Penulisan, Game, aplikasi, kemitraan hingga Inklusi.

Tiba di SMK 4 Yogya yang menjadi lokasi kegiatan sekaligus nginap di Edotel membuat saya "plong", rasa khawatir langsung terbang seiring sambutan puluhan panitia yang mempersiapkan seminar dan pelantikan mereka. Wajah ceria, semangat dan energi positif mereka membuat saya begitu yakin, IGI Yogya akan bangkit kembali. Mereka pun bercerita bahwa mereka sesungguhnya tidak vacum, Jaringan Informasi sekolah(JIS) menjadi salah satu wadah kamuflase mereka, mirip seperti Formulasi di Jawa Tengah sehingga kebangkitan sempurna terjadi keesokan harinya.

IGI Wilayah Yogya dilantik bersama lima Daerah di Yogya. 100% kepengurusan Yogya pun terbentuk, bahkan dilokasi tersebut, mereka langsung membuka pendaftaran diklat yang juga disambut positif guru-guru Yogya.

Kekhawatiran akan minimnya pembicara justru berbalik, Yogya Malah kebanjiran pembicara. Pak Ananto Kusumas Seta hadir mewakili Mendikbud, Dirjen GTK malah diwakil dua orang, Ibu Maria dari Kemendikbud dan Pak Salamun Kepala P4TK Seni Budaya, sementara Dirjen Dikasmen diwakili Kepala LPMP Yogyakarta.

Disana, saya bertemu guru-guru hebat, seorang guru dari kampung bernama Gunung Kidul bahkan telah mendunia, Pak Slamet Riyanto telah menulis dan menerbitkan lebih dari 160 buku yang membuatnya terbang ke luar negeri dan yang terdekat, beliau akan terbang ke Thailand dan menjalankan progran enam bulan.

Pak Slamet pun siap menjadi Trainer IGI di Seluruh Indonesia, berbagi pengetahuan dan cara menulis yang produktif, bukan menjadi pelatih penulisan yang miskin karya.

Saya juga mendapat buku dari ibu Ika Zardi Saleha dan menyampaikan bahwa itu adalah buku ke-21 beliau. Ada tiga guru lainnya yang menyampaikan ke saya bahwa dalam waktu dekat, mereka akan berangkat keluar negeri karena prestasinya. Begitu hebat dan produktifnya guru-guru di Yogya, wajarlah jika nilai UKG tertinggi Se Indonesia dipegang oleh Yogya.

Selamat bertugas kawan-kawan IGI di Yogya, maafkan saya yang percaya dengan mereka yang bercerita tentang "hilangnya IGI Yogya". Kawan-kawan semua membuktikan bahwa IGI Yogya itu luar biasa.

Yogyakarta, 29 Mei 2016
MRR
Ketum PP IGI 2016-2021

 

dibaca 3596 kali

Komentar

INFO PENTING

Migrasi sistem keanggotaan IGI ke aplikasi IGI Online telah selesai, proses pendaftaran dan approval sepenuhnya sudah pindah di aplikasi IGI Online.
3 November 2022


Data Pengunjung

» 1 Online saat ini
» 159 Hari ini
» 297 Kemarin
» 1143 Minggu ini
» 6899 Bulan ini
» 213331 Tahun ini
» 20671044 Total